Minggu, 19 Desember 2010

KISAH SUKSES BERTERNAK ITIK/BEBEK


Penulis:

Pertanian dengan menggunakan pupuk kimia dengan hasil yang fantastis merupakan hal yang biasa diera kemajuan teknologi yang kian pesat, tetapi bertani tanpa menggunakan pupuk kimia dengan hasil yang fantastis merupakan hal yang menggembirakan, hal ini telah dilakukan oleh Bapak Pulung seorang perwira tinggi TNI angkatan udara yang berkedudukan di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta, beliau telah berhasil melakukan pengembangan pertanian yang berbasis organik, meskipun awalnya hasil dari pertanian ini kurang memuaskan tetapi dengan kesabaran beliau maka lambat namun pasti kian hari ada hasil yang menggembirakan dari usaha pertanian organiknya, tentunya dengan hasil yang maksimal telah beliau raih.


mengacu pada hasil pertanian organik yang telah berhasil beliau terapkan maka p pulung mempunyai inisiatif memadukan antara pertanian dengan peternakan yang semua berbasis organik dan beliau menganggap bahwa bebek atau itik merupakan jenis yang bisa disinergikan dengan pertanian organik yang beliau terapkan saat ini, karena mayoritas lahan yang digunakan adalah padi didukung dengan pola pengairan yang bisa dikatakan bagus, serta pola penanaman padi yang tidak dilakukan secara serempak alias bergiliran maka hal ini yang mendorong pak pulung mensinergikan antara tanaman padi dengan itik. dengan asumsi bahwa itik tersebut bisa mendapatkan makanan setiap hari secara alami dengan cara diangon, adapun kelebihan lainnya adalah bahwa di areal persawahan tersebut banyak dihuni keong mas serta ikan- ikan kecil maka kebutuhan akan protein sebagai sumber penghasil telur sangatlah terpenuhi. dengan 500 ekor bebek siap telur yang dipesan di Peternakan dody maka hasil maksimal siap dipetik. dengan menggaji 2 orang warga di sekitar kawasan halim yang angon bebek tersebut, maka otomatis pengeluaran hanya sebatas menggaji orang tersebut setiap bulannya, sedangkan dibandingkan dengan hasilnya maka margin dari beternak bebek tetap tinggi, bayangkan saja jika menggaji 2 orang tersebut selama 1 bulan @ Rp 800.000,- berarti 1,6 juta sedangkan, telur yang dihasilkan taruhlah tiap hari 300 butir, maka bisa dengan asumsi harga telur perbutir 1000 rupiah maka penghasilan perbulan dari 500 ekor adalah 9 juta rupiah belum dikurangi biaya gaji tukang angon.